SAMARINDA – Duta Pelajar Sadar Hukum Kaltim (DPSH) angkatan 2021 dan 2022 menggelar kegiatan sosialisasi hukum dan nilai- nilai Pancasila pada anak-anak panti asuhan Hj. Arafah Darul Muhajirin Perum Rapak Binuang, Sempaja Utara Samarinda, Minggu (15/10/2023).
Kegiatan yang dipimpin Imelda Palimbunga (juara DPSH 2021) dan Dwina Christy Siregar (juara DPSH 2022) ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila pada anak-anak sejak dini agar kedepannya menjauhi tindak kejahatan dan dapat menjadi individu yang Pancasilais.
“Kami ingin anak-anak mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari, karena ada beberapa anak panti yang tidak menempuh Pendidikan formal, jadi penting bagi kami sebagai agen hukum untuk memberikan pemahaman Pancasila di luar Pendidikan formal,” ujar Imelda.
Berbagai kegiatan dilakukan anak-anak didampingi pengasuh panti asuhan, seperti lomba menyusun lambang Pancasila, mempresentasikan hasilnya, lomba menyanyi lagu nasional, dan membuat poster anti bullying atau perundungan.
Anak-anak panti asuhan tampak sangat antusias menerima materi sosialisasi karena disampaikan dengan cara yang bisa diterima anak-anak seperti bermain game, quiz, gambar, sambal bernyanyi lagu nasional, hal ini secara tidak langsung menuangkan pemikiran dan pemahaman mereka tentang esensi Pancasila yang dituangkan dalam bermain dan bernyanyi.
“Mereka jadi mengerti sebenarnya nilai-nilai Pancasila penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mereka harus saling menghormati pendapat orang lain, tidak berantem, saling menghargai, dan tidak saling membully,” kata Dwina.
Sementara itu, Linda pengasuh panti asuhan mengapresiasi kehadiran Duta Pelajar Sadar Hukum Kaltim di panti asuhan Hj. Arafah Darul Muhajirin yang telah berbagi ilmu khususnya tentang nilai-nilai Pancasila dan pentingnya sikap anti bullying.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran, berbagi ilmu nilai-nilai Pancasila sekaligus atas sumbangan alat-alat tulis kepada anak-anak panti asuhan, akhirnya mereka lebih mudah memahami esensi Pancasila di kehidupan sehari-hari,” tutur Linda.
Saat akan meninggalkan panti asuhan, anak-anak panti asuhan meminta DPSH kembali datang ke panti asuhan dan berinteraksi dengan mereka, bahkan ada anak yang menangis ketika DPSH pulang. Anak-anak panti asuhan sangat membutuhkan perhatian, kasih sayang dan berbagi ilmu yang sangat berarti bagi mereka.(hel)