SURAKARTA – Menjelang subuh rombongan jemaah yang hendak memasuki Masjid Raya Sheikh Zayed atau yang lebih familiar dengan sebutan masjid Jokowi yang terletak di Kelurahan Cinderejo Lor, RT.06/RW.05, kecamatan Gilingan, Kota Surakarta ini sudah penuh antri di pintu gerbang masuk ke areal masjid.
Satu persatu jamaah dengan menenteng kantong plastik berisikan alas kaki masuk ke Selasar masjid setelah melintasi pemeriksaan X-ray yang dijaga 3 orang petugas keamanan masjid.
Gema kumandang adzan Selasa pagi, 4 Juli 2023 tepat pukul 04.28 wib terdengar sangat merdu, membuat hati para jamaah yang datang pagi itu sebagian besar dari luar kota hilang rasa lelah yang menggelayut ditubuhnya setelah semalaman dipenatnya perjalanan.
Tidak lama setelah adzan subuh di kumandangkan, lebih kurang 15 menit jeddahnya, alunan iqomah pun menggema tanda segera menyusun Shaf untuk pelaksanaan sholat subuh dengan imam KH. Hasbullah.
Tidak sampai 3 Shaf jamaah Sholat subuh untuk jamaah Ikhwan (pria) di ruang utama, namun di lantai atas jamaah akhwat (perempuan) penuh sesak hingga tidak muat.
Nani Heriyani, seorang warga Samarinda Kalimantan Timur yang berkunjung di masjid Raya Sheikh Zayed Solo mengatakan untuk jamaah perempuan penuh, sampai-sampai lantai dua yang sangat luas itu tidak muat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Erik, petugas keamanan di Masjid tersebut. “Benar memang jemaah yang berkunjung ke masjid Masjid Raya Sheikh Zayed sebagian besar perempuan, mungkin kelompok pengajian, Fatayat, atau perkumpulan ibu-ibu mereka datang dengan berbis-bis,” ungkap Erik.

Diungkapkan Erik, jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 350 ribu orang selama periode libur idul fitri lalu, demikian juga liburan idul Adha yang bersamaan dengan liburan sekolah penuh biasanya antara Dzuhur hingga Maghrib.
Dengan besarnya minat wisatawan untuk datang ke masjid itu, berbagai sektor lain turut terdampak, seperti perhotelan, kuliner, tukang ojek, tukang parkir, penjual mainan anak-anak dapat berkahnya.
“Kalau hari Jum’at saat jumatan masjid ini penuh, semua Selasar penuh jamaah. Demikian juga dengan jamaah perempuan juga ikut sholat Jum’at,” jelas Erik yang bergabung di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sejak tahun 2022 lalu sebelum masjid dibuka untuk umum.
Masjid letaknya berdampingan dengan Gereja Pantekosta Isa Al-Masih (GPIA) Sola Gratia ini merupakan hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo itu berdampak pada sektor usaha lainnya, bukan saja pedagang kuliner, pedagang mainan anak-anak, tetapi tulang ojek, tukang parkir, juga mendapat berkah dari keberadaan masjid tersebut. Demikian juga wisatawan yang datang ke masjid, pulangnya turut singgah di pusat perbelanjaan saat berada di Solo.
Seperti rombongan guru-guru dari SMK PGRI Kras Kediri dengan jumlah rombongan 50 orang guru dipimpin langsung kepala Sekolah SMK PGRI Kras Kediri, Suwarni.
“Kami tadi malam berangkat dari SMK PGRI Kras Kediri sekitar jam 10 malam, menggunakan bis besar satu, sekitar 50an guru kami ajak. Sebelum waktu subuh Alhamdulillah sudah tiba di Masjid pak Jokowi, jadi bisa merasakan nikmatnya berjamaah sholat subuh disini. Merdunya imam bagaikan sholat di Masjid Nabawi,” jelas Bapak Suwarni.
Suwarni menyampaikan, tujuan membawa guru-guru agar melihat dari dekat bagaimana keindahan masjid bantuan dari Presiden Uni Emirat Arab, untuk menambah wawasan. Selain itu juga dalam rangka rillah guru-guru ke Jogja mengunjungi beberapa objek wisata.
Namun demikian dari segi pelayanan jamaah, dikeluhkan Nani Heriyani. Menurutnya kurang pas sebagai masjid yang seharusnya terbuka untuk ummat ada pelarangan jamaah yang akan murojaah Al Qur’an di lantai atas.
“Setelah sholat subuh, jamaah perempuan yang mau bertahan membaca Alquran malah di usir suruh turun, demikian juga jamaah perempuan yang baru datang sesuai sholat subuh berjamaah, mereka mau sholat subuh di lantai dua (khusus perempuan) tidak diperboleh. Jadi pada sholat di selasar bawah,” jelas Nani Heriyani. (mun)