KUNINGAN JABAR – Pondok Pesantren Husnul Khotimah (HK) Peduli santri yang dirintis sejak tahun 2018, saat ini telah memiliki manfaat yang sangat luas untuk membantu para santri yang mengalami kesulitan biaya, saat mondok di pondok pesantren Husnul Khotimah (HK), yang ada di desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan provinsi Jawa Barat dan HK 2 di Jalan Sumbakeling, Kec. Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
“Program Santri asuh ini sudah dirasakan oleh tiga angkatan yang belum dan sudah lulus dari Pesantren Husnul Khotimah,” jelas Suhadi Ketua HK Peduli saat menyampaikan programnya kepada wali santri baru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Husnul Khotimah dan Madrasah Aliyah (MA) Husnul Khotimah, Ahad, 2 Juli 2023 di Masjid Al Husna 1 Pondok Pesantren (Ponpes) HK.
Menurut Suhadi, para santri yang sedang menjalani pendidikannya di Pondok Pesantren Husnul Khotimah baik yang MTs maupun yang dari MA harapannya apabila yang sudah masuk di MTs ini adalah juga mereka meneruskan pendidikannya ke MA HK sehingga selama 6 tahun menjalani pendidikannya kemudian mereka bisa lulus dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah.
“Namun qodarullah ada beberapa Wali santri yang kemudian dalam perjalanan pendidikan putra-putrinya itu mengalami musibah ada yang kemudian di PHK atau kemudian qodarullah ada yang meninggal sehingga, kami para wali Santri berembuk bahwa kita bertekad bahwa orang tuanya boleh kena musibah, orang tuanya boleh PHK, tapi pendidikan anak-anaknya jangan sampai terputus di Pondok Pesantren Husnul Khotimah,” terang Suhadi.
Akhirnya, beberapa Wali santri pada tahun 2018 memulai program HK peduli Santri, sehingga pada akhirnya beberapa Wali santri yang punya keluasan rejeki berkumpul bersama, kemudian didukung para wali santri lainya akhirnya terwujudlah program dengan nama HK Peduli Santri.
Dijelaskan Suhadi, salah satu penerima program ini adalah Pipit yang kebutuhan adalah santri Teladan di HK untuk lulusan tahun 2021. “Alhamdulillah dengan program bantuan HK peduli santri Pipit bisa menyelesaikan pendidikannya dan lulus di tahun 2021, saat sekarang sudah mengajar di SMP Bahtera Iman di Bintan kemudian sekarang melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Agama Islam.
Program santri asuh ini untuk tahun 2021-2022 sebanyak 49 santri, tahun 2022-2023 ada 46 santri dan untuk 2023-2024 ada 36 santri asuh.
Dijelaskan Suhadi, untuk tahun 2021-2022 sudah membantu meluluskan 18 santri, untuk Tahun 2022-2023 meluluskan 9 santri, kemudian tahun 2023/2024 kami masih menunggu ada berapa yang berhasil lulus.
“Sejak bulan Juli 2020 sudah mengumpulkan donasi sebesar Rp 1.253.042.327,- yang berhasil di salurkan untuk bantuan peduli santri sebesar Rp1.241.045.961,- InsyaAllah untuk bulan ini Ayah Bunda sekalian kami akan menyelesaikan daftar ulang santri sebesar Rp143 juta,” sebut Suhadi.
Berjalan kegiatan ini, menurut Suhadi bukan saja support dari wali santri yang saat ini masih punya putra putri di HK tetapi banyak juga Wali santri yang anak-anaknya sudah tidak di Pondok Pesantren Husnul Khotimah tetapi masih bisa membantu program ini.
“Pada saat ini sudah bergabung sekitar 370 donatur. yang aktif sampai saat ini adalah sekitar 90 donatur. Kami tidak memaksa, tidak mematok, yang penting jika ada kelebihan rejeki bisa bantu HK Peduli Santri,” jelasnya
Sementara itu Ketua Yayasan Ponpes Husnul Khotimah KH. Mu’tamad menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Husnul Khotimah dibawa naungan Yayasan Husnul Khotimah saat ini terus membangun.
“Kalau kita lihat dari perjalanan ketika berdiri dulu satu ruangan diisi 30 orang santri. Kemudian kita berusaha untuk 1 kamarnya itu maksimal 20 orang atau 22 orang. Tetapi tidak mungkin kita terapkan satu kamar hanya 10 orang, karena hal ini menyangkut pembelajaran. Santri di kamar dituntut bisa memimpin, mengelola kamar sebagai bahan pembelajaran bermasyarakat,” ujar Mu’tamad.
Dijelaskan Mu’tamad lebih lanjut, setiap tahun di HK ada tiga momen besar yang memerlukan penyimpanan tenda dengan nilai sewa hingga Rp100 jutaan. Diperlukan gedung olahraga luas area tanah yang dimiliki di Jawa kurang lebih 12 hektar.
“Dengan 12 hektar, salah satu mimpi kami target turut upayakan bagaimana supaya para santri putra-putri Ayah Bunda usia dini belajar disini dan kita akan mengupayakan Gedung Olah raga (GOR) yang memadai, sehingga setiap event bisa memanfaatkan GOR tersebut, tanpa harus keluar ratusan juta rupiah,” jelas Mu’tamad. (mun)