AgresifNews.co
  • Home
  • Parlementaria
    • DPRD Prov. Kaltim
    • DPRD Kutai Timur
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Nasional
  • Ragam
    • Pemprov. Kalimantan Timur
    • Ekonomi
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Serba-Serbi
    • Kriminal
No Result
View All Result
  • Home
  • Parlementaria
    • DPRD Prov. Kaltim
    • DPRD Kutai Timur
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Nasional
  • Ragam
    • Pemprov. Kalimantan Timur
    • Ekonomi
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Serba-Serbi
    • Kriminal
AgresifNews.co
No Result
View All Result

Presiden buka Kongres PWI ke-XXV, Tawarkan Pelaksanaan HPN 2024 di IKN

by Redaksi
September 25, 2023
in Nasional
0
Presiden Jokowi saat membuka Kongres PWI di Istana Negara, (25/9/2023)

Presiden Jokowi saat membuka Kongres PWI di Istana Negara, (25/9/2023)

Bagikan

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pembuka sambutannya menawarkan kepada PWI untuk pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2024 di Ibukota Nusantara (IKN).

“Tadi pak Atal S. Depari mengenai tahun depan di Solo HPNnya, saya menawarkan di IKN,” ucap Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin siang, 25 September 2023 saat membuka Kongres PWI ke-XXV.

Atal S Depari Ketua PWI Pusat

Tawaran tersebut mendapat upplus dari peserta kongres yang hadir. “Silahkan dipilih, hotelnya juga sudah jadi disana nanti. Tapi nanti jangan Ketua PWI Solo menyampaikan HPN ditarik ke IKN, Walikotanya marah dengan saya nanti,” ucap Presiden disambur gerr tawa peserta Kongres PWI.

Dalam kesempatan tersebut Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar wartawan dan insan Pers Indonesia yang selama ini kritis dan cermat dalam memberi masukan dan kritik kepada pemerintah.

“Kadang-kadang kritikan-kritikan ini kan macam-macam, ada yang halus, ada yang samar-samar, ini yang perlu didalami maksudnya apa ya, ini larinya kemana ya, kita kan harus tahu. Ada juga yang to the poin, keras – pedas, ya tidak apa-apa. Ada juga yang tidak jelas tujuannya. Tapi tidak apa-apa, tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah. Apalagi ini semakin dekat dengan tahun politik, pasti semakin banyak yang akan keluar,” lanjutnya.

Disinilah peran besar PWI, tambah Presiden, sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar untuk menjaga profesionalisme pers untuk mengawal rakyat agar mendapatkan pemberitaan yang benar, pemberitaan yang otentik yang berkualitas dan berimbang, tanpa ada tarik-menarik untuk kepentingan apapun.

Disinggung Presiden Jokowi, menang sekarang ini mestinya berita yang baik bukan berita yang asal viral, bukan asal sensasional karena itu justru memicu bertebarannya Hoax yang sampai saat ini masih ada. “Saya mendapatkan laporan dari menkominfo, masih 11 ribu yang bertebaran di dunia digital,” ungkapnya.

Presiden Jokowi mewanti-wanti, Kode etik jurnalistik harus terus dipegang teguh, karena justru inilah nilai plus dari media dan pers, justru inilah kelebihan media dan pers dibandingkan dengan Citizen jurnalism.

“Sekali lagi jangan bersaing karena viral, terpancing bersaing karena hoax, dan jangan terpancing karena yang penting viral,” tambahnya.

Jokowi juga menyampaikan bahwa dunia jurnalistik khususnya industri media sekarang ini sedang tidak baik-baik saja, “Saya selalu mendengar bisikan-bisikan itu, karena semakin banyak tantangannya, terutama terkait dengan kemajuan dunia digital, ini tidak hanya kita rasakan sendiri di Indonesia tapi semua negara merasakan hal yang sama, dunia persnya semakin banyak tantangan.” imbuhnya.

Menurut Presiden Jokowi, dunia digital tidak bisa kita hentikan, tidak bisa juga kita suruh stop. Sepertinya Artificial Intelligence (AI) sekarang ini.

“Waktu terakhir di India, 6 negara besar berbicara secara khusus mengenai IA ini. Negara besar negara-negara besar, saya menangkap pada ketakutan yang sangat amat sangat mengenai AI,” jelas Jokowi.

Regulasinya selalu terlambat peraturannya selalu terlambat sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru. Kita belajar yang satu belum selesai, sudah muncul generatif AI, ini barang apalagi, yang satu belum selesai kita pelajari.

“AI sekarang ini, semua tahu naskah scrip, narasi sudah pakai AI, bahkan membawakan berita juga bisa pakai AI. Oleh sebab itu payung besar regulasi tentang transformasi digital memang harus dibuat dengan lebih holistik, industri kreatif harus di payungi, UMKM kita harus payungi dari terjangan dunia digital ini. Ini yang sedang dikerjakan oleh pemerintah,” jelasnya.

Tadi baru saja rapat terbatas memutuskan mengenai sosial media yang digunakan untuk e-commerce, besok mungkin keluar. Karena dampaknya memang sangat dahsyat sekali. Kita terlambat hanya berapa bulan saja efeknya kemana-mana.

“Sekali lagi payung besar regulasi tentang transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistik dan ini sedang dikerjakan pemerintah agar perkembangan teknologi yang kita harapkan oleh masyarakat mestinya perkembangan teknologi itu bisa menciptakan ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi yang sudah ada, bukan menggerus ekonomi yang sudah ada,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atas S. Depari menyampaikan terimakasih Presiden telah menerima delegasi PWI dari seluruh Indonesia yang akan mengikuti kongres PWI tahun 2023.

“Ini satu kehormatan bagi PWI se Indonesia, dari Sabang sampa Merauke, mempunyai kesempatan bertemu dengan bapak presiden dan para menteri di Istana Negara yang megah dan kami banggakan ini,” ucap Atal S. Depari dalam acara pembukaan kongres PWI ke-XXV yang dihadiri para ketua dan sekretaris PWI se Indonesia, ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI se Indonesia, para perwakilan asosiasi media.

Atal menyampaikan kongres PWI tahun 2023 ini merupakan tonggak sejarah untuk menjunjung tinggi prinsip kemerdekaan Pers, profesional dan demokrasi.

“Kami akan gunakan momentum kongres ini untuk merancang masa depan pers yang lebih baik dan lebih kontributif terhadap perjalanan demokrasi dan pembangunan di Indonesia,” ucap Atal.

Perkembangan teknologi informasi, lanjut Atal, telah mengubah Eko sistem pers nasional. Kini pers menghadapi berbagai tantangan, dan program yang tidak sederhana.(mun)


Bagikan
Previous Post

Polres Paser Tangkap Dua Pengedar Narkoba Di Kecamatan Long Ikis

Next Post

PT WKP dan Dalkarlabun Kolaborasi Memperkuat Kemampuan Dalam Pengendalian Bencana

Next Post

PT WKP dan Dalkarlabun Kolaborasi Memperkuat Kemampuan Dalam Pengendalian Bencana

MC Ririz bersama Presiden Jokowi.

MC Ririz Glamping di IKN

  • Redaksi
  • Info Produk
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2021-2023 Agresifnews.co
All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Parlementaria
    • DPRD Prov. Kaltim
    • DPRD Kutai Timur
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Nasional
  • Ragam
    • Pemprov. Kalimantan Timur
    • Ekonomi
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Serba-Serbi
    • Kriminal

© 2021-2023 Agresifnews.co
All Right Reserved