SANGATTA – Sekitar 60 pemerhati, penggiat, aktifis dan pakar lingkungan dari berbagai negara bersama dengan masyarakat dan akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) melakukan kunjungan lapangan ke PT Indominco Mandiri (IMM). Kegiatan yang bertajuk The Forests Dialogue’s (TFD) tersebut menyasar lokasi reklamasi PT IMM yang berada di Simpang Beruang, Arboretum 30 Gumilang dan juga Arboretum Kanahuang.
Kegiatan yang digagas sebagai tanggapan atas seruan untuk peningkatan restorasi ekosistem ini diselenggarakan oleh Unmul bekerjasama dengan Advisory Committee on Sustainable Forest – based Industries (ACSFI) yang didanai oleh Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Pemerintah Australia.
The Forests Dialogue’s yang memiliki tujuan mendorong restorasi ekosistem ini, menurut Mustofa Agung Sardjono, Wakil Rektor Bidang akademik Unmul yang mewakili unsur akademisi Universitas Mulawarman dalam wawancara di sela kegiatan dengan awak media menyampaikan bahwa kegiatan ini sepengetahuannya telah dilakukan 2 kali, pertama di Sumatra dan keduanya di Kalimantan Timur. Menurutnya melalui kegiatan ini para peserta akan menggali informasi dengan sistem melihat langsung dan melibatkan berbagai stakeholder dan masyarakat.
Hasil dari kegiatan ini, lanjutnya, akan dikaji berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh berbagai peserta yang hadir dalam dua hari ke depan untuk didiskusikan secara langsung dan dikaji sehingga mendapatkan perspektif yang dapat disepakati oleh berbagai peserta. Namun menurutnya, output dari kegiatan tersebut belum dapat dipastikan diberikan ke siapa , yang dipastikan output yang dihasilkan dapat memberikan manfaat positif.
“Peserta berasal dari Australia, Amerika, Kamerun, Italy, Thailand, Filipina serta dari masyarakat indonesia. Tidak hanya di Indominco, kami juga akan mengunjungi beberapa tempat lain sesuai dengan tema kegiatan. Hasilnya akan kami diskusikan dan dikaji bersama 2 hari ke depan di Universitas Mulawarman,” terangnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Agus Bey, penggiat dan aktifis lingkungan yang berspesialisasi dalam penanaman dan pembudidayaan mangrove ini menambahkan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan dapat melihat langsung hasil reklamasi yang dilakukan. Melihat langsung upaya mengembalikan fungsi hutan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal itu juga menurutnya akan menjadi bahan kajian bagi para peserta kedepannya. “Indominco Mandiri telah melakukan upaya untuk melakukan reklamasi sesuai dengan aturan,” tegasnya.
Forestry Management Head PT Indominco Mandiri Dwi Darmadi menyebutkan bahwa dalam kunjungan ini, dirinya melihat apresiasi positif dari peserta TFD. Dirinya menegaskan bahwa apa yang dilihat oleh peserta saat ini adalah hasil kegiatan kontinyu yang dilakukan oleh IMM dalam hal komitmen terhadap lingkungan. Mengenai lokasi reklamasi yang menjadi titik peninjauan peserta TFD menurutnya belum bisa disebut sebagai bagian kecil dari rekalami yang menurutnya telah mencapai 80 persen dari total bukaan lahan yang dilakukan oleh IMM.
Dwi juga menginformasikan bahwa IMM terus berupaya sebaik mungkin dalam mengembalikan fungsi hutan seperti semula. Dampak dari komitmen tersebut menurutnya adalah kepercayaan baik dari masyarakat sekitar tambang dan juga pemerintah terhadap IMM. Hal itu menurutnya adalah feed back positif kedepannya. Oleh karena itu menurutnya PT IMM akan selalu dalam trek yang benar.
“Dampak positif yang diterima adalah kita akan dikenal sebagai “perusahaan hijau”. Jika kita bisa mengembalikan fungsi hutan, tentunya kepercayaan pemerintah kepada IMM juga meningkat. Kita tidak membranding bagaimana indominco terkait reklamasi yang dilakukan, tapi silahkan dilihat sendiri komitment IMM dalam hal reklamasi. Perusahaan akan selalu dalam trek yang benar,” jelasnya. (bi/*).