Prediksi tukang bridge yang disampaikan kemarin sore ternyata tepat. Menurut prediksi tukang bridge Sulut akan meraih medali emas di nomor beregu putra sedangkan DKI Jakarta akan mengambil dua medali emas lainnya dari nomor beregu putri dan campuran.
Prediksi ini karena melihat ada kepincangan di tim DKI Jakarta terutama sejak Franky Karwur tidak bisa melanjutkan pertandingan pasangan di sesi terakhir karena sakit serta pasangan Robert Parasian dan Noldy George masih banyak membuat kesalahan yang tidak perlu.
Sementara dari kedua pasangan andalan Sulut lebih stabil. Sebab menurut pengamatan penulis kedua tim ini hanya bertumpu pada dua pasangan.
Terbukti dari 3 session babak final kedua tim turun dengan kombinasi dua pasangan yang sama.
Tim DKI Jakarta menurunkan kombinasi pasangan Franky Karwur/Jemmy Bojoh dan Robert Parasian/Noldy George. Sedangkan Sulut bertumpu pada Bill Mondigir/Tommy Rogi dan Cliff Tangkuman/Mario Mambu.
Namun kemenangan Sulut tidak di dapat dengan mudah tapi melalui pertarungan yang menegangkan.
Pada session pertama Sulut unggul 54-23 imp. Tapi pada session kedua DKI berbalik unggul 47-33 Imp. Pada session ketiga DKI kembali unggul sayangnya hanya 20-19 Imp sehingga Sulut menggondol emas dengan kemenangan 112.27 – 90 imp.
Sementara itu DKI Jakarta merebut dua medali emas dari beregu putri dan beregu campuran. Memang diatas kertas DKI Jakarta unggul jauh baik dari lamanya bermain bridge maupun pengalaman bermain untuk tim nasional.
Tapi pada kenyataannya mereka mencapainya tidak dengan mudah karena baik Jatim di beregu putri dan Jateng di beregu campuran memberikan perlawanan ketat,
Di putri session 1 Jatim unggul 48 – 35 imp. Pada session kedua DKI membalas 40-23 imp.
Nanti pada session ketiga baru unggul banyak 40.23 imp dan keluar sebagai peraih medali emas karena menang 120.61 – 98 imp. Perolehan DKI ditambah carry over karena peringkat DKI di babak penyisihan lebih tinggi dan mereka juga menang.
DKI hanya bertumpu pada dua pasangan andalan sedangkan Jatim memainkan 3 pasangan secara bergantian.
DKI Jakarta kembali meraih medali emas setelah menundukan Jateng dengan kemenangan tipis 102.06 – 96 imp.
Sama seperti tim putra dan putri, DKI Jakarta hanya bertumpu pada dua pasang andalan sedangkan Jateng memainkan 3 pasangan secara bergantian.
Parade Juara :
Beregu Putra
Medali Emas Sulut Bill Mondigir, Tommy Rogi, Cliff Tangkuman, Mario Mambu, Denny Palar dan Ch, Nurhamiddin
Medali Perak DKI Jakarta Franky Karwur/Jemmy Bojoh ,Robert Parasian/Noldy George Noldy Ngantung/Muhammad Reza.
Beregu Putri
Medali Emas DKI Jakarta Suci Amita Dewi, Kristina Wahyu Murniati, Conny F Sumampouw, Rury Andhani, Effi Wibowo dan Syarifah Nina Tirta Ayu Medali Perak Jatim Azaria Elvinarosa, Diana Aulia Rahma, Elsya Saktya Ningtyas, Nur Afifatur Rohinun, Nur Khasanah dan Winda Purba.
Beregu Campuran
Medali Emas DKI Jakarta Lusje Bojoh, Taufik G Asbi, Joice Tueje, Leslie Gontha, Elwindra dan Yeni
Medali Perak Ego Agnes Aditya, Fransisca Tri Martanti N, Kamto, Nettin Erinda, Monica Ayu Triana dan Muhammad Hasyimi,
Peraih Medali Cabor Bridge PON Aceh-Sumut 2024
Provinsi | Emas | Perak | Perunggu |
Jakarta | 4 | 2 | 1 |
Sulut | 1 | 0 | 0 |
Jatim | 0 | 2 | 3 |
Jateng | 0 | 1 | 1 |
Aceh | 0 | 0 | 2 |
Sumsel | 0 | 0 | 2 |
Kalbar | 0 | 0 | 1 |
Peraih Medali Emas Bridge PON
BEREGU PUTRA
1969 Surabaya : FX. Pur Byantara-A. Rahardja, Tan Hok San-Chris Patty A.A. Matuli-Indra Kusuma Jawa Timur
1973 Jakarta : M.F. Manoppo-Eddy Manoppo Henky Lasut-Max Aguw WD. Karamoy-W.A. Moniaga Sulawesi Utara
1977 Jakarta : FR Waluyan-Denny Jacob Sacul Albert Suryadi-Yassin Widjaja Ir. Budi-Rudy Lazuardi DKI Jaya
1981 Jakarta : M.F. Manoppo- Eddy Manoppo Henky Lasut-Max Aguw F. Rotinsulu-Max Tompodung Sulawesi Utara
1985 Jakarta : FR Waluyan-Denny Jacob Sacul , Alexander Sondakh-Johny Rompis W.D. Karamoy-Santje Panelewen DKI Jaya
1996 Jakarta : Memed Hendrawan-Franky Steven Karwur Erwin Lienanda-Ricky Mandolang Taufik Gautama Asbi-M. Junus Kalimantan Timur
2000 Surabaya : Denny Jacob Sacul-FR Waluyan Julius Anthonius George-Hasyim Arief Donnald Gustaaf Tuerah-Robert Parasian Tobing DKI Jaya
2004 Palembang : Henky Lasut – Eddy Manoppo
Franky Karwur – Santje Panelewen
Tommy Rogi – Octa Wohon
2008 Tarakan : Henky Lasut-Eddy Manoppo Sulut Tommy Rogi — Octavianus Wohon C.H. Nurhamidin — Bill Mondigir Sulut
2012 Tarakan :
Robert Tobing Taufik Gautama Asbi
Leslie Gontha Memed Hendrawan
Franky Steven Karwur Jemmy Boyke Bojoh
2016 Bandung
DKI Jakarta
Robert Tobing Taufik Gautama Asbi
Leslie Gontha
Franky Steven Karwur Jemmy Boyke Bojoh
David P Hutahahean,
BEREGU PUTRI
1973 Jakarta Joan Syarief-Indra Wibowo Nette Suparto-Dee Hartono Neil Sigarlaki-Sian Tarmudji
1977 Jakarta Else Tobing-Mari Laya Joan Syarief-Indra Wibowo Dee Hartono-Linda Sitompoel 1981 Jakarta Lily Sigar-Sian Tarmudji Mari Laya-Dolly Soerjosoemarno Meity Mubagio-Chaerani Djadja
1985 Jakarta Nette Suparto-Dee Hartono Upik Rasad-Chaerani Djadja Meity Mubagio-Adi Sunoto
1996 Jakarta Lusje Olha Bojoh-Joice Mandolang Tueje Sartje Pontoh-Linda Sitompul Sukiyah Tedjo-Winda Sumenge
2000 Surabaya Lusje Olha Bojoh-Linda Sitompoel Sartje Pontoh-Waya Langkay Tina Budirahardja-Sukiyah Tedjo
2004 Palembang Lusje Olha Bojoh-Joice Mandolang Tueje DKI Jaya Winda Sumenge – Syarifah Nina Tirta Ayu Conny Sumampouw-Irne Korengkeng
2008 Tarakan Lusje Olha Bojoh – Joice Mandolang Tueje DKI Conny E. Sumampouw – Irne Karongkeng Winda Sumenge – Elita Syofian
2012, Tarakan :
Conny Sumampouw Irne Korengkeng
Lusje Olha Bojoh, Julita Grace Joice Tueje
Syarifah Nina Tirta Ayu Mardiah
Belum ada Provinsi lain selain DKI yang juara di bagian beregu putri.
2016 Bandung
Conny Sumampouw – Rury Andhani
Lusje Olha Bojoh, Julita Grace Joice Tueje
Kristina Wahyu Murniati – Suci Amita Dewi.***