JAKARTA – Objek Wisata Gunung Boga yang terletak di Desa Luan, Kecamatan Muara Samu menjadi salah satu wisata yang berpotensi dikembangkan dan diperkenalkan ke tingkat Internasional.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser sudah mengusulkan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2021 lalu.
Usulan ini ditujukan agar Wisata Gunung Boga lebih dikenal pada tingkat Internasional. Sehingga, Pemkab Paser nantinya bakal mendapatkan investor asing untuk mengembangkan objek wisata itu.
Namun, hingga saat ini Wisata Gunung Boga belum masuk dalam sektor pariwisata prioritas. Sebab masih ada potensi yang lebih besar dari kabupaten lain. Seperti industri Maloy di Kabupaten Kutai Timur, Bulu Minung di Kabupaten Penajam Paser Utara, industri Kakao dan pariwisata pantai di Kabupaten Berau.
“Pemkab Paser mengangkat Wisata Gunung Boga, hanya saja pada saat ini Gunung Boga belum masuk dalam sektor pariwisata prioritas,” kata Bupati Paser dr Fahmi Fadli melalui Kepala DPMPTSP Kabupaten Paser Toto Ifrianto usai kegiatan Mahakam Investment Forum 2023 di Ballroom Hotel JW Marriott Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Kegiatan dengan tema ‘Blue and Green Economic Investment Toward the Sustainable Economic Development in East Kalimantan’ tersebut sangat penting sebagai percontohan bagi kabupaten Paser. Supaya Kabupaten Paser lebih respon, lebih aktif, dan lebih cepat bergerak untuk meningkatkan investasinya.
“Kabupaten lain sudah mulai bergerak untuk meningkatkan investasinya pada semua sektor. Sedangkan di Kabupaten Paser masih belum nampak dan masih dalam proses penyusunan,” ucapnya.
Pada tahun ini, lanjut Toto, Pemkab Paser berencana mengangkat komoditas aren dan pengembangan kawasan industri perikanan di Desa Pondong. Usulan tahun ini masih dalam proses penyusunan dokumen oleh BPMPTSP Kabupaten Paser.
Toto Ifrianto berharap, tahun depan Kabupaten Paser bisa mengangkat potensi daerah ke ranah Nasional dan Internasional. Hal ini juga selain menggunakan anggaran daerah juga didukung oleh anggaran Bank Indonesia (BI), APBD Provinsi dan APBN.
“Sebagai pembelajaran penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setidaknya tahun 2023 ini bisa memasarkan potensi Kabupaten Paser ke luar negeri oleh BI melalui BPMPTSP Provinsi Kaltim,” bebernya .
Lanjut Toto, Bupati Paser juga mengintruksikan, bahwa kali ini Kabupaten Paser memang belum terpilih untuk masuknya investor. Sehingga bagi setiap OPD yang menangani investasi bisa mengikuti kegiatan secara maksimal. Supaya bisa meningkatkan upaya kedepannya.
Toto menjelaskan, selain Wisata Gunung Boga, komoditas aren, dan perikanan, Pemkab Paser juga menargetkan bakal mengangkat potensi tambak, sebab Kabupaten Paser memiliki kawasan pesisir yang cukup luas.
“Jika tidak bisa 50 ribu hektar, setidaknya separuhnya. Untuk itu kami berharap tambak tetap bisa dikelola meskipun berada didalam kawasan Cagar Alam (CA),” ujarnya.
Industri perikanan perlu dikembangkan, hanya saja terkendala kawasan CA. Pengusulan pembebasan kawasan CA sudah tiga kali namun masih ditolak. Untuk itu, Kabupaten Paser bakal terus mengusulkan pembebasan kawasan CA, agar bisa lebih mensejahterakan masyarakat Kabupaten Paser dan terwujudnya Paser MAS (Maju, Adil, dan Sejahtera).#(fi)