PASER – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Paser Toto Sumardiono sesalkan aksi penggalangan dana di jalan raya dalam rangka mengikuti Kejurda di Tenggarong, yang dilakukan oleh Atlet Renang Paser di Simpang empat lampu merah Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Tanah Grogot pada Kamis (09/06/2022) lalu.
Menurut Ketua KONI Paser, aksi tersebut jelas dengan tujuan untuk meminta bantuan ke KONI. Padahal, KONI Paser setiap tahun menggulirkan dana ke Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Paser, bahkan dana pribadinya pun pernah ia keluarkan untuk membantu mereka.
Namun sangat disayangkan, kata Toto, cara seperti itu kurang pantas dilakukan. Cara tersebut bukannya mengharumkan, justru bakal merusak nama baik Kabupaten Paser.
“Aksi tersebut dianggap sebagai tamparan buat KONI dan Pemkab Paser. Kenapa demikian, karena KONI dan Pemkab Paser bakal dianggap tidak cakap dalam mengelola anggaran,” ujar Toto saat ditemui di wisata belanja Tanah Grogot, Jumat malam, (10/06/2022).
Dia mengungkapkan, sepekan lalu, memang ada proposal dari PRSI, Namun pada saat itu, ia sedang berada di Berau. Disaat pihaknya ingin membahas ihwal proposal tersebut, terdengar kabar ada atlet dan orang tua melakukan aksi yang dimaksud.
“Walaupun tidak ada saya, kan bisa dikoordinasikan dengan anggota KONI lainnya. Mereka belum tau perkembangannya, langsung melakukan aksi seperti itu,” cetus Toto.
Toto Sumardiono menilai, aksi tersebut bukanlah aksi spontanitas. Pasalnya, aksi tersebut menggunakan spanduk, kemudian para peserta aksi menggunakan medali di lehernya.
“Pengurus PRSI Paser tawar hati, seharusnya dia tidak seperti itu. hal itu sangat memalukan dan bakal mencoreng nama baik Paser. Aksi itu juga pasti sudah direncanakan. Andaikan tidak direncanakan, seharusnya pengurus PRSI melarang, bukan malah mendukung,” tegasnya.

Ia menyebutkan, pihak PRSI juga harus tau bahwa beberapa waktu lalu, sudah dilakukan Rakerkab Koni Paser, kemudian hearing dengan DPRD Paser. Dengan sejumlah pertemuan tersebut, dinyatakan bahwa memang pada tahun ini difokuskan terhadap pelaksanaan Porprov di Berau.
“Kejurprov bukan prioritas saat ini, karena saat ini semua fokus di Porprov Berau, termasuk dana KONI belum dicairkan karena dianggarkan untuk mengikuti Porprov Berau. Semua cabor yang ada di Paser juga sudah tahu dan memahami,” tegasnya.
PB Porprov dan KONI Kab/kota Se-Kaltim sudah ada standarisasi untuk atlet yang bertanding di Porprov nantinya, karena akan diproyeksikan bahwa hasil Porprov di Berau akan dijadikan atlet KONI Kaltim sebagai atlet untuk mengikuti PON di Aceh dan Sumut.
“Kenapa harus memaksakan diri cari dana turun ke jalan?, bukan mengharumkan Kab Paser justru sebaliknya membuat nama Kab Paser tidak bagus, apalagi banyak yang posting di medsos, tentunya yang baca orang luar Kab Paser juga banyak,” ujarnya.
Toto menambahkan, hingga saat ini Koni Paser belum menerima anggaran dari Pemkab, melalui anggaran murni tahun 2022 dengan nilai Rp. 1,5 miliar.
Saat ini, Koni Paser bersama Pemkab sedang mengupayakan anggaran tambahan, senilai Rp. 6 miliar melalui anggaran perubahan tahun 2022.
“Apabila permintaan Rp. 6 miliar disetujui. Jadi total anggaran Rp. 7,5 miliar, nah baru cukup membawa 450 peserta dari 30 cabor yang ada di Paser ajang empat tahunan di Berau,” tambahnya.
Dana dengan jumlah sebesar itu, hanya bisa mengikuti Porprov di Berau pada November 2022 mendatang. Pra Porprov pun tidak dilaksanakan, mengingat anggaran yang terbatas.
“Pra Porprov aja tidak dilaksanakan, karena kurangnya anggaran, apalagi kejurprov, kenapa ia harus memaksakan diri,” pungkas Toto Sumardiono.
Sementara itu dilansir dari pusaranmedia.com Jumat (10/06/2022), Sekretaris Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Paser Abdi Permana mengaku aksi yang dilaksanakan oleh orang tua beserta atlet di jalanan ini merupakan aksi spontanitas.
“Mohon maaf tidak ada maksud untuk memojokkan pihak pemerintah maupun KONI Paser,” ucapnya.
Abdi mengaku justru tidak mengetahui aksi yang dilaksanakan oleh para orang tua atlet , dikarenakan sedang dinas di Kecamatan Long Ikis. Ia baru mengetahui dari orangtua dan pelatih jika ada aksi penggalangan dana di jalan melalui sambungan telepon. (fi)