SAMARINDA – Sistem dan suasana politik di Indonesia menurut Gubernur Kaltim Isran Noor berbeda dengan negara lain, seperti di Amerika Serikat.
“Sistem politik kita berbeda dengan negara Amerika dalam proses pimpinan atau Presidennya, karena dia sistemnya dipilih masyarakat dari bawah,” ujarnya saat hadir dalam sebuah acara yang dilaksanakan di Hotel Mesra, Sabtu kemarin (3/6/2023).
Orang nomor satu di Kaltim ini menyebut, Presiden dan Wakil Presiden ditentukan oleh orang-orang tertentu.
“Kita beda, yang menentukan siapa Presiden hanya 2 atau 3 “ekor” pimpinan partai politik. Masyarakat diberikan tidak ada pilihan lain diantara yang diusung partai. Itu sistem, mau tidak mau kita harus ikuti realitanya seperti,” sambungnya.
Sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia, kata Isran Noor, hendaknya tidak membuat seluruh masyarakat kecewa. Karena lanjut dia, dalam aturan negara telah ada aturan yang menjadi payung hukumnya, yakni Undang-Undang Dasar.
“Karena memang bersumber, berasal dari akar kehidupan bangsa ini. Andai saya punya kewenangan. Baiknya pemilihan Presiden melalui perwakilan MPR dan kembalilah posisi MPR ke posisi sebagai lembaga tertinggi negara,” ujar Isran Noor.
Dikatakannya, saat akan melakukan revisi atau amandemen MPR, maka struktur keanggotaan yang hendaknya diperbaiki agar dapat merealisasikan aspirasi rakyat.
“Jangan lagi Anggota MPR terdiri dari Anggota DPR RI atau DPD, atau kalau dulu ada tambahan lagi namanya Utusan Golongan Daerah. Tapi ini harus dirubah dengan sistem keterwakilan wilayah,” tandasnya.(end/adv/kominfokaltim)